BAB
1
PENGANTAR
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
·
Hakekat dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
ISD adalah
pengetahuan yg menelaah masalah2 sosial, khususnya masalah2 yg diwujudkan oleh
masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori2 (fakta, konsep, teori) yg
berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu2 sosial
(seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi,
Psikologi Sosial dan Sejarah) MK. ISD merupakan suatu usaha yang dapat
diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep2 yg
dikembangkan untuk melengkapi gejala2 sosial agar daya tanggap (tanggap nilai),
persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat
ditingkatkan , sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi
lebih besar.
ISD meliputi dua
kelompok utama : studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga sosial. Yg
terutama terdiri atas psikologi, sosiologi, dan antropologi, sedang yg kemudian
terdiri atas ekonomi dan politik. Sasaran STUDI ISD adalah aspek2 yg paling
dasar yg ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah2 yg
terwujud dari padanya
IBD adalah
pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia
sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa
Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari
bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari
th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan
seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan
nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia
menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping
tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
· Ilmu
Sosial Dasar sebagai MK kehidupan bermasyarakat
1. Berjiwa pancasila
sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengalaman nilai-nilai
pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi.
2.
Takwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, bersikap sesuai dengan ajaran agamanya dan
memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
3.
Memiliki wawasan yang komprehensif dan pendekata Intergral di dalam menyikapi
kehidupan sosial.
4.
Memilki wawasan yang budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan mampu
berperan serta.
· Tujuan
ISD dan IBD
è ISD = Tujuan
dari kajian Ilmu Sosial Dasar ini ialah untuk memahami dan menyadari adanya
kenyataan sosial dalam masyarakat dan masalah sosial dalam masyarakat merupakan
masalah yang kompleks dan pembentukan, pengembangan kepribadian serta perluasan
wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada
dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat
dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan
lingkungan sosial dapat dipertajam.
è IBD = Mengusahakan
penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya sehingga mereka akan
lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama unyuk
kepentingan profesi mereka. Memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk
dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta
mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut
kedua hal tersebut. Mengusahakan agar para mahasiswa, sebagai calon pemimpin
bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh
dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengotakan disiplin yang ketat. Usaha ini
terjadi karena ruanglingkup pendidikan kita amat dan condong membuat spesialis
yang berpandangan kurang luas.
·
Perbedaan ISD dan BD
è ISD = Kenyataan-kenyataan
social yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan maslah
social tertentu. Kenyataan-kenyataan social tersebut sering ditanggapi secara
berbeda oleh para ahli ilmu social. Karena adanya perbedaan latar belakang
disiplin ilmu atau sudut pandangnya. Konsep-konsep sosial atau
pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep
dasar atau elementer saja yang sangat diperlukakn untuk mempelajari
masalah-masalah social. Persamaan dan perbedaan itulah yang seringkali
menyebabkan timbulnya konflik, kerjasama, kesetiakawanan antar individu dan
golongan. Masalah-masalah social yang timbul dalam masyarakat biasanya terlibat
dalam berbagai kenyataan social yang antara satu dengan yang lainnya salaing
berkaitan.
è IBD = Berbagai
aspek kehidupan yang mengungkapkan masalah-masalah kemanusiaan dan budaya yang
dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities),
baik dari segi keahlian. (disiplin) didalam pengertian budaya, maupun gabungan
berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya. Hakikat manusia yang satu atau
universal, tetapi beragam perwujudannya dalam kebudayaan setiap zaman dan
tempat. Dalam menghadapi lingkungan alam, social, dan budaya, manusia tidak
hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, tetapi juga ketidak seragaman, sebagaimana
ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, perasaan, dan
tingkah laku.
·
ISBD Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial Budaya
ISBD sebagai integerasi dari ISD
dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan kosep-konsep
budaya kepada mahasiswa, sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan,
dan budaya, sehingga diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati
atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.
BAB I
TINJAUAN IBD
Mata kuliah IBD, adalah salah satu
mata kuliah yang membicarakan mengenai :
1. Nilai-nilai kehidupan /
norma-norma
2. Kebudayaan
3. Berbagai macam masalah yang
dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa diharapkan dapat
memperlihatkan :
- Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di lingkungannya.
- Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
- Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
- Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakan sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
Latar belakang IBD dalam konteks
budaya dan masyarakat :
- Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman dan tidak bisa lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan dan kedaerahan.
- Proses pembangunan menimbulkan perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga mental manusiapun terkena pengaruhnya.
- Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia.
Diberikan mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar diharapkan mahasiswa mampu:
- Berjiwa Pancasila pengamalan nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
- Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mengamalkan ajaran agamanya, dan tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
- Berwawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalahan kehidupan sosial, ekonomi, politik kebudayaan maupun pertahanan keamanan.
- Berwawasan budaya yang luas tentang kehidupan masyarakat dan secara bersama–sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alamiah dan secara bersama–sama berperan serta di dalam pelestariannya.
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Menurut Prof. Dr. Harsya Bachtiar
mengemukan bahwa Ilmu Pengetahuan dikelompokan dalam tiga kelompok besar :
1. Ilmu–ilmu Alamiah (Natural
Science): mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat di alam
semesta.Contoh: Astronomi, Fisika, Kimia, Biologi, Kedokteran dan Mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial (Social
Science): mengkaji keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.
Contoh: Ilmu Ekonomi, Sosiologi, Politik, Demografi, Psikologi, Antropolgi
Sosial, Sosiologi Hukum, dan sebagainya.
3. Pengetahuan Budaya (The
Humanities): memamhami dan mencari arti kenyataan yang bersifat manusiawi.
Tujuan IBD
- Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
- Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis.
- Mengusahakan mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan negara ahli dalam bidang masing–masing, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.
- Menguasai wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
- Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya.
- Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan
:
- Manusia dan Cinta Kasih; Manusia dan Keindahan
- Manusia dan Penderitaan; Manusia dan Keadilan
- Manusia dan Pandangan Hidup; Manusia dan Tanggungjawab
- Manusia dan Kegelisahan; Manusia dan Harapan.
BAB II
MANUSIA & KEBUDAYAAN
Unsur manusia :
ü Jasad : badan kasar manusia
yang nampak pada luarnya,
ü Hayat : mengandung unsur
hidup yang ditandai dengan gerak
ü Ruh : bimbingan dan pimpinan
Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
ü Nafs : kesadaran tentang
diri sendiri.
Manusia sebagai satu kepribadian
mengandung tiga unsur
- ID, merupakan kepribadian yang
paling primitif dan paling tidak nampak,.
- EGO, berperanan dalam
menghubungkan energi ID dalam saluran sosial yang dapat dimengerti orang lain.
- SUPER EGO, terbentuk dari
lingkungan eksternal, merupakan kesatuan standar moral.
Hakekat Manusia
- Makhluk ciptaan Tuhan yang
terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan utuh
- Makhluk ciptaan Tuhan yan
sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya,
- Perasaan Intelektual 4. Perasaan Diri
- Perasaan Estetis 5. Perasaan Sosial
- Perasaan Etis 6. Perasaan religius
- Makhluk biokultural, yaitu
mahluk hayati yang budayawi.
- Makhluk ciptaan Tuhan yang
terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena
kemampuan bekerja dan berkarya.
Pengertian Kebudayaan
- Menurut E.B. Taylor
(1871), Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
- Menurut Selo Sumarjan
dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya,
rasa dan cipta masyarakat
- Menurut Sutan Takdir
Alisyahbana, Kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
- Menurut Koentjaraningrat,
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya,
- Menurut A.L. Krober
dan C. Kluckhon, bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan
kerja jiwa manusia dalam arti seluas- luasnya.
- Menurut C.A. Van Peursen
mengatakan bahwa kebudayaan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan
kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hewan, maka
manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam
- Krober dan Kluckhon,kebudayaan
terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan
reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun
pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di
dalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas
tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap
nilai-nilai.
Unsur- Unsur Kebudayaan
- Menurut Melville J.
Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan adalah terdiri
dari 4 unsur yaitu : alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan
politik
- Menurut Bronislaw
Malinowski unsur kebudayaan terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi,
alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan
- Menurut C. Kluckhon
ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu :Sistem religi, Sistem organisasi
kemasyarakatan, Sistem pengetahuan,Sistem mata pencaharian hidup dan sistem
ekonomi, Sistem teknologi dan peralatan, Bahasa, Kesenian.
Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia
memiliki sistem nilai, menurut C. Kluckhon dalam karyanya variations
in value orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan
di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan
manusia, yaitu:
- Hakekat hidup manusia: hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern. Ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula dengan pola-pola kelakuan tertentu.
- Hakekat karya manusia: setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, untuk hidup, kedudukan/kehormatan, gerak hidup untuk menambah karya.
- Hakekat waktu manusia: hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, orientasi masa lampau atau untuk masa kini.
- Hakekat alam manusia: ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam, ada juga yang harus harmonis dengan alam atau manusia menyerah kepada alam.
- Hakekat hubungan manusia: mementingkan hubungan antar manusia baik vertikal maupun horizontal (orientasi pada tokoh-tokoh). Ada pula berpandangan individualistis
Perubahan Kebudayaan
Terjadinya gerak perubahan
kebudayaan ini disebabkan oleh :
- Sebab-sebab yang berasal
dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri misalnya: perubahan jumlah dan komposisi
penduduk
- Sebab-sebab perubahan
lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup
Faktor Yang Mempengaruhi Diterima
Atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru, Diantaranya :
- Terbatasnya masyarakat
memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan
orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut
- Pandangan hidup dan
nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai
agama
- Corak struktur sosial
suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru
- Suatu unsur kebudayaan
diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi
landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut
- Apabila unsur baru itu
memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan
kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Proses dialektis ini tercipta
melalui tiga tahap yaitu :
- Eksternalisasi,
proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya;
- Obyektivasi,
proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang
terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia,
- Internalisasi,
proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia
mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik.
BAB III
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM
KESUSASTERAAN
A. Pendekatan Kesusasteraan
IBD semula Basic Humanities, berasal
dari bahasa Inggris The Humanities. Istilah berasal dari bahasa Latin
Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari The
Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya, dan halus.
Sastra lebih mudah berkomunikasi,
karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Ilmu Budaya
Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa kadang disebut narrative
fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa
Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan
didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran,
lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita
pendek.
B. Ilmu Budaya Dasar Yang
Dihubungkan Dengan Prosa
Dalam kesusasteraan Indonesia kita
mengenal jenis Prosa Lama dan Prosa Baru.
o Prosa Lama meliputi
:
o Prosa Baru meliputi
1.
Dongeng.
1. Cerpen
2.
Hikayat.
2. Novel.
3. Sejarah.
3. Biografi.
4.
Epos.
4. Kisah
5. Cerita Pelipur
Lara.
5. Otobiografi
C.
Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Adapun nilai-nilai yang diperoleh
pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
pembaca mendapatkan pengalaman
sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberi informasi yang tidak
terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan
kultural
merupakan sarana bagi pemindahan
yang tak henti dan warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan
wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat
menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.
karya sastra dapat dibagi menjadi
dua:
1.
Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya, mengajak pembaca untuk
mengikuti apa yang dikehendaki zamannya.
2.
Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, biasanya untuk merenung.
D. Ilmu Budaya Dasar Yang
Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman
jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa
yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau
keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun
puisinya dengan menggunakan :
1.Figura bahasa seperti gaya personifikasi
(penjelmaan), metafora (kiasan), Perbandingan, alegori (kiasaan), sehingga
puisi menjadi segar dan menarik.
2.Kata-kata yang ambiquitas , yaitu
kata-kata yang bermakna ganda.
3.Kata-kata yang berjiwa yaitu
kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan
pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
4.Kata-kata yang konotatif yaitu
kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai rasa dan asosiasi tertentu.
Alasan yang mendasari penyajian
puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
1. Hubungan puisi dengan pengalaman
hidup manusia
Pendekatan terhadap pengalaman
perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative
entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan
pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
2.Puisi dan keinsyafan/kesadaran
individual;
Dengan membaca puisi, mahasiswa
dapat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri
sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian
dalam hati manusia.
3. Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan kepada manusia
tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue
dan problem sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi
dasar manusia sosial yang bisa berupa:
o Penderitaan atas
ketidakadilan;
o Perjuangan untuk
kekuasaan;
o Konflik dengan
sesamanya;
o Pemberontakan kepada
hukum Tuhan.
Puisi–puisi umumnya sarat akan
nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan
yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih yang terdapat di
dalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan.
Cinta kasih itu kadang-kadang tidak
berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain
seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan dan lain-lain).
BAB IV
MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia
karya W.J.S. Poerwadarminta cinta adalah rasa sangat suka, sayang, ataupun
sangat tertarik hatinya. Pengertian cinta menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan,
dalam bukunya manajemen cinta, Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak
hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah,
lembut, dan kasih sayang.
Cinta menurut Dr. Sarlito W. Sarwono
memiliki tiga unsur, yaitu :
1. Keterikatan (Cinta Setia)
2. Keintiman (Cinta Saudara)
3. Kemesraan (Cinta Rayuan)
Cinta memiliki tiga tingkatan:
tinggi (Allah dan Rasulnya dan berjihad di jalan Allah), menengah (orang tua,
anak, saudara, istri/suami dan kerabat) dan rendah (keluarga, kerabat, harta
dan tempat tinggal).
Cinta tingkat rendah adalah cinta
yang paling keji , hina dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itu ia adalah
cinta rendahan, bentuknya beraneka ragam misalnya :
1. Cinta kepada thagut (syetan),
selain Allah
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu
3. Cinta lebih mengutamakan
kecintaan kepada orang tua, anak, istri, perniagaan dsb
Hikmah cinta adalah sangat besar,
hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang
mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
- Cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia,
- Cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan lingkungan
- Cinta merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup manusia
4. Cinta merupakan pengikat
yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan
bermasyarakat,
B. Cinta Menurut Ajaran Agama
1. Cinta Diri (QS. Al Adiyat, 100:8,
QS. Fushilat, 41:49).
2. Cinta Kepada Sesama Manusia
3. Cinta Seksual (QS. Ar Rum, 30:21)
4. Cinta Kebapakan (QS. Maryam,
19:4-6, QS. Yusuf 12:84, QS. Hud, 11:45)
5. Cinta Kepada Allah (QS. Al Imran,
3:31)
6. Cinta Kepada Rasul.
C. Kasih Sayang
Cara pemberian cinta kasih ini dapat
dibedakan:
1. Orang tua bersifat aktif, Si Anak
bersifat pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, Si Anak
bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, Si Anak
bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, Si Anak
bersifat aktif.
Dalam hal ini orang tua dan anak
saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya
D. Kemesraan.
Kemesraan ialah hubungan yang akrab
baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah
berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian kemesraan. Kemesraan adalah
perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia.
Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan
kemampuan dan bakatnya.
G. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih sering kali dicampur
baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, dalam cinta kasih
terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan
cinta kasih keibuan.
Dengan demikian maka bahwa cinta
kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa
cinta kasih erotis itu tidak lain dari pada perbuatan kemauan keduanya,
lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga
tidak pada yang lain.
BAB V
MANUSIA DAN KEINDAHAN
A. KEINDAHAN
a. Pengertian
Kata keindahan berasal dari kata
indah yang artinya bagus, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Perbedaan
keindahan:
- Keindahan dalam arti yang luas. Pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual.
- Keindahan dalam arti estetis murni, menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
- Keindahan dalam arti terbatas, lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda yang diserapnya dengan penglihatan.
b.Nilai Estetik
Nilai estetik adalah nilai suatu
benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau suatu golongan.Nilai adalah
semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari
kegunaan karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada benda itu sendiri.
Nilai digolongkan menjadi:
- Nilai ekstrinsik : sifat baik suatu benda sebagai alat untuk sesuatu hal lainnya
- Nilai intrinsik : sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri
c. Kontemplasi dan Ekstansi
Keindahan dapat dinikmati menurut
selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni
didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
Kontemplasi adalah: dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu
yang indah.
Ekstansi adalah: dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan
dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kedua dasar tersebut
dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian
bahwa sesuatu itu indah.
d. Sebab Manusia Menciptakan
Keindahan
- Tata nilai yang telah usang
- Kemerosotan zaman
- Penderitaan manusia
- Keagungan Tuhan
e. Keindahan Menurut Pandangan
Romantik
Dalam buku An Essay on Man
(1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai
diperdebatkan. Meskipun kita menggunakan kata-kata penyair romantik John Keats
(1795- 1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata :
A thing of beauty is a joy forever its
loveliness increases; it will never pass into nothingness (bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya,
kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ketiadaan).
B. RENUNGAN
Renungan artinya diam-diam
memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni
ada beberapa teori, yaitu :
- Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini adalah ‘art is an
expression of human feeling’. Tokoh: Benedeto Croce, Leo Tolstoi
- Teori Metafisik.
Orang yang menggunakan firasat
sebagai dasar merenung. Tokohnya : Plato dan Arthur Schopenhauer (1788-1860)
- Teori Psikologis.
Penciptaan seni didasarkan pada
kejiwaan. Suatu teori lain tentang sumber seni adalah teori permainan
(dikembangkan oleh Freedrick Schiller 1757- 1805 dan Herbert Spencer 1820
– 1903).
C. KESERASIAN
Keserasian, artinya cocok, kena
benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan,
pertentangan, ukuran dan seimbang
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan bahwa dalam
menciptakan seni ada 2 teori yaitu :
a. Teori Objektif dan Teori Subjektif
- Teori objektif yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang benar melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.
- Teori subjektif perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda.
b. Teori Perimbangan
Teori perimbangan tentang keindahan
dari bangsa Yunani Kuno dahulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas
yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka
Teori perimbangan berlaku dari abad
ke-5 SM sampai abad ke-17 Masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena
desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Bagi
mereka keindahan hanyalah kesan yang subjektif sifatnya.
Para seniman romantik umumnya
berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak adanya keteraturan,
yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan
perasaan.
BAB VI
MANUSIA DAN PENDERITAAN
A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata
derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra. Derita
artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan
itu dapat lahir atau batin atau lahir batin.
B. S i k s a a n
Siksaan dapat diartikan sebagai
siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani.
Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yang sifatnya psikis
misalnya:
a.Kebimbangan: dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat
menentukan pilihan b.Kesepian: dialami seseorang yang merasa kesepian
walaupun berada di keramaian.
c.Ketakutan: rasa ingin menghindar dari sesuatu yang menyebabkan
ketakutannya.
Sebab Seseorang Merasa Ketakutan :
- Claustrophobia : takut terhadap ruangan tertutup
- Agorophobia : takut terhadap ruangan terbuka
- Gamang : takut berada di tempat ketinggian
- Kegelapan : takut bila berada di tempat gelap
- Kesakitan : takut yang disebabkan rasa sakit
- Kegagalan : takut akan mengalami kegagalan.
C. Kekalutan Mental
Kekalutan mental adalah gangguan
kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus
diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar .Gejala-gejala
permulaan seseorang mengalami kekalutan mental :
- Nampak pada jasmani : pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
- Nampak pada kejiwaan:cemas, takut patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahapan-tahapan gangguan kejiwaan :
- Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala kehidupan baik jasmani maupun rohani
- Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif;
- Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown).
Sebab-sebab timbulnya kekalutan
mental :
- Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani /mental yang kurang sempurna
- Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma, tidak dapat menyesuaikan diri
- Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Kekalutan mental yang dialami
seseorang mendorongnya ke arah :
- Positif : trauma (luka jiwa), survive dalam hidup;
- Negatif : trauma diperlarutkan atau diperturutkan akhirnya frustasi.
Bentuk-bentuk frustasi
- Agresi : kemarahan yang meluap-luap akibat emosi tidak terkendali
- Regresi : kembali pada pola reaksi primitif atau kekanak-kanakan
- Fiksasi : pembatasan pada satu pola yang sama;
- Proyeksi : memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain;
- Identifikasi : menyamakan diri dengan seseorang yang sukses
- Narsisme : merasa dirinya lebih superior daripada orang lain
- Autisme : menutup diri secara total dari dunia riil, puas dengan fantasinya sendiri.
D. Penderitaan Dan Perjuangan
Penderitaan sebagai kodrat manusia,
artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup bahwa manusia hidup ditakdirkan
bukan hanya untuk bahagia melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup
tidak boleh pesimis yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan.
Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.
E. Penderitaan, Media Masa Dan
Seniman
Dalam dunia modern sekarang ini
kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh
kemajuan teknologi dan sebagainya mensejahterakan manusia dan sebagian
lainnya membuat manusia menderita.
Media masa merupakan alat yang
paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara
cepat kepada masyarakat. Tetapi tak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan
para seniman melalui karya seni sehingga para pembaca, penontonnya dapat
menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
F. Penderitaan Dan Sebab-Sebabnya
Berdasarkan sebab timbulnya
penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
A) Penderitaan yang
timbul karena perbuatan buruk manusia :
- Perbuatan semena-mena kepada pembantu rumah tangga
- Perbuatan buruk orang tua yang menganiaya anak
- Perbuatan buruk para pejabat zaman orde lama
- Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan : banjir dan tanah longsor, perbuatan lalai : gas beracun.
B) Penderitaan yang
timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
- Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan;
- Nabi Ayub mengalami cobaan Tuhan
- Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah.
G. Pengaruh penderitaan
Sikap yang timbul pada orang yang
mengalami penderitaan berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Contoh
sikap negatif yaitu penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa,
ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti,
misalkan tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan. Sikap
positif biasanya kreatif dan tidak mudah menyerah.
Apabila sikap negatif dan sikap
positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton,
maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya.
BAB VII
MANUSIA DAN KEADILAN
A. Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Beberapa para
pemikir yang mendefinisikan keadilan adalah :
- Aristoteles, adalah kelayakan dalam tindakan manusia..
- Plato, adalah orang yang dapat mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
- Socrates, memproyeksikan keadilan pada pemerintahan.
- Kong Hu Chu, keadilan terjadi apabila anak sebagai anak,ayah sebagai ayah, dan raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakkan kewajibannya.
Menurut pendapat yang lebih umum
dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang
antara hak dan kewajiban.
B. Keadilan Sosial
Pancasila sila kelima yang berbunyi
“keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” ini mengandung pengertian tidak
ada kemiskinan dalam Indonesia merdeka. Bung Hatta dalam uraiannya
mengenaai sila kelima Pancasila menulis bahwa keadilan sosial adalah langkah
yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Selanjutnya
untuk mewujudkan keadilan sosial itu diperinci perbuatan dan sikap yang perlu
dipupuk yaitu :
a. perbuatan luhur ynag mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan
b. sikap adil terhadap sesama
c. sikap suka memberi pertolongan
terhadap yang membutuhkan
d. sikap suka bekerja keras
e. sikap menghargai hasil karya
orang lain
Asas terciptanya keadilan sosial
dituangkan melalui 8 jalur pemerataan yaitu :
- pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok
- pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
- pemerataan pembagian pendapatan
- pemerataan kesempatan kerja
- pemerataan kesempatan berusaha
- pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan
- pemerataan penyebaran pembangunan
- pemerataan memperoleh keadilan
C. Berbagai macam keadilan
1. Keadilan legal atau
keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan
hukum merupakkan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga
kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan
pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (The man behind the
gun).
2. Keadilan distributive
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan
akan terlaksana bila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan yang tidak
sama secara tidak sama (Justice is done when equals are treated equally).
3. Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan
memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles
pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam
masyarakat. Semua tindakan yang menjadikan ujung ekstrim menjadikan
ketidakadilan dan akan merusak bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
D. Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa
yang dikatakan oleh seseorang sesuai dengan hati nuraninya dan apa yang
dikatakan sesuai dengan knyataan yang ada. Jujur juga berarti hati seseorang
bersih dari perbuatan yang dilarang oleh agama. Adapun kesadaran moral adalah
kesadaran tentang diri sendiri berhadapan dengan hal baik dan buruk. Dalam
kehidupan sehari-hari jujur atau tidak jujur merupakan bagian hidup yang tidak
dapat dipisahkan.
Ketidakjujuran sangat luas
wawasannya sesuai dengan luasnya kehidupan dan kebutuhan manusia. Untuk
mempertahankan kejujuran, berbagai cara berbagai cara dan sikap perlu dipupuk.
Namun demi sopan santun dan pendidikan seseorang diperbolehkan berkata tidak
jujur sampai pada batas-batas yang dapat dibenarkan.
E. Kecurangan
Kecurangan artinya apa yang
diinginkan tidak sesuai dengan hati nurani. Orang yang sudah berbuat curang
dengan maksud memperoleh keuntungan atau materi. Bagi orang yang berbuat curang
akan mendatangkan kesenangan bagi dirinya meskipun orang lain menderita.
Faktor yang mempengaruhi orang yang
melakukan kecurangan diantaranya :
- Faktor Ekonomi
- Faktor Kebudayaan
- Faktor Peradaban
- Faktor Teknik
F. Pemulihan nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama
orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga
dengan hati-hati agar namanya tidak tercemar. Penjagaan nama baik erat
hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan.
Tingkah laku atau perbuatan yang
baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
- Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk bermoral
- Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral.
Bila nama baik seseorang tercemar
maka orang tersebut akan melakukan apa saja untuk memulihkan nama
baiknya.Pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya
bahwa apa yang diperbuat tidak sesuai dengan ukuran moral atau akhlak.
Tingkah laku dan perbuatan manusia
harus disesuaikan dengan penciptanya sebagai manusia.
Ada 3 macam godaan yaitu derajat/pangkat,
harta dan wanita.Bila orang tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya maka ia
akan terjerumus kejurang kenistaan karena untuk mendapatkan derajat/pangkat,
harta dan wanita dipergunakan jalan yang tidak wajar.
Untuk memulihkan nama baik, manusia
harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir saja
melainkan harus bertingkah laku sopan, ramah dan berbuat darma serta mempunyai
sikap rela dan tawakal yang harus selalu dipupuk.
G. Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas
perbuatan orang lain.Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan
yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebalik pergaulan yang penuh
kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
BAB VIII
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
A. Pengertian pandangan
hidup
Pandangan hidup artinya pendapat
atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di
dunia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup dapat
diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu:
- Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
- Pandangan hidup yang berupa Ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
- Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup mempunyai 4
unsur-unsur, yaitu:
- Cita-cita apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.
- Kebajikan segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tenteram.
- Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan.
- Keyakinan atau kepercayaan, merupakan hal terpenting dalam hidup manusia.
B. Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan, harapan,
tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan
dan pandangan hidup dimasa yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan
semacam garis linier yang makin lama makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita belum tercapai
maka cita-cita tersebut disebut angan-angan. faktor yang menentukan seseorang
dapat atau tidak mencapai cita-citanya, yaitu:
– Manusianya
yang memiliki cita-cita
– Kondisi
yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan
– Seberapa
tinggi cita-cita yang hendak dicapai
Faktor manusia yang ingin mencapai
cita-citanya ditentukan oleh kualitas manusianya. Cara keras dalam mencapai
cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang apabila berhasil akan
menimbulkan kepuasan.
Faktor kondisi yang mempengaruhi
tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang
menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar
tercapainya suatu cita-cita sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi
yang merintangi.
Faktor tingginya cita-cita merupakan
faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada pepatah lama yang mengatakan
gantungkan cita-citamu setinggi langit namun harus memperhatikan situasi dan
kondisi yang ada.
Maka dari itu sebuah cita-cita harus
dilakukan dengan penuh pertimbangan perhitungan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki serta kondisi yang dilalui.
Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki
oleh individu tapi juga oleh masyarakat bangsa dan negara. Cita-cita suatu
bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa dan negara.
C. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan adalah suatu
perbuatan yang mendatangkan kesenangan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan
norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik karena pada hakekatnya
manusia itu baik. Makhluk bermoral atas dorongan suara hatinya manusia
cenderung berbuat baik. Manusia adalah sebuah pribadi yang utuh yang terdiri
atas jiwa dan badan. Kedua unsur tersebut terpisah bila manusia meninggal.
Manusia mempunyai kepribadian oleh karena itu ia mempunyai pendapat sendirian
ia mencintai dirinya, perasaannya dan cita-citanya.
Manusia merupakan makhluk sosial
yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain untuk dapat
bertahan hidup. Untuk dapat melihat kebajikan kita harus melihat dari 3 segi,
yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat
dan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Suara hati adalah semacam bisikan
didalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya
suatu perbuatan. Jadi suara hati dapat merupakan hakim untuk diri sendiri.
Sebab itu nilai suara hati amat besar dan penting dalam hidup manusia.
Kebajikan adalah perbuatan yang
selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan Tuhan. Kebajikan
berarti: berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah
tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak meransang bagi
yang melihatnya
D.Usaha Dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan adalah kerja
keras untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau
berusaha. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, maka ia harus bekerja
keras. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan
tenaga atau jasmani bahkan dengan keduanya.
Kerja keras pada dasarnya menghargai
dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat
manusia iri, miskin dan melarat bahkan menjatuhkan harkat dan martabatnya
sebagai seorang manusia.
Untuk bekerja keras manusia dibatasi
oleh kemampuan. Karena dibatasi oleh kemampuan itulah timbul perbedaan tingkat
kemakmuran antara manusia. Kemapuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau
keterampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah, akan memperoleh hasil sedikit.
Manusia mempunyai rasa kebersamaan
dan cinta kasih maka ketidakmampuan atau keterbatasan yang menimbulkan
perbedaan tingkat kemakmuran dapat diatasi secara tolong menolong dalam wadah
kekeluargaan.
E. Keyakinan atau kepercayaan
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution,
ada 3 aliran filsafat, yaitu:
(a). Aliran Naturalisme, aliran ini berintikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin
juga tidak. Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dari nature dan itulah
ciptaan Tuhan. Bagi yang percaya adanyaTuhan, itulah kekuasaan tertinggi.
Manusia adalah ciptaan Tuhan karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan
berdasarkan ajaran ajaran Tuhan yaitu agama. Ajaran agama ada 2 macam,yaitu:
1. Ajaran agama yang dogmatis,yang
disampaikan Tuhan melalui ajaran para nabi.
2. Ajaran agama dari pemuka agama,
yaitu sebagai hasil pemikiran manusia
(b) Aliran Intelektualisme, besar aliran ini adalah logika atau akal. Apabila aliran
ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari
akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima
oleh akal.
(c) Aliran gabungan, dasar aliran ini adalah perbuatan yang gaib dan akal.
Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, sedangkan akal adalah
dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Apabila aliran ini
dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul 2 kemungkinan pandangan
hidup yaitu : pandangan hidup sosialisme dan sosialisme religius.
Pandangan hidup sosialisme mengutamakan logika berfikir dari hati nurani,
sedangkan sosialisme religius mengutamakan kedua-duanya.
F. Langkah langkah berpandangan
hidup yang baik
Langkah-langkah berpandangan hidup
yang baik yaitu:
- Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia dan tahap hidup pertama dari setiap individu. Sebagai seorang muslim kita mengenal pandangan hidup yaitu alquran dan hadist serta ijmak Ulama yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
- Mengerti, mengerti disini dimaksudkan pada mengerti tentang pandangan hidup.
- Menghayati, menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam pandangan hidup yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup.
- Meyakini, merupakan suatu hal yang cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya.
- Mengabdi, merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya sendiri lebih dari orang lain.
- Mengamankan, merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
BAB IX
TANGGUNGJAWAB
A. Pengertian
tanggungjawab
Tanggung jawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran
akan kewajibannya.
B. Macam-macam
tanggungjawab
- Tanggungjawab terhadap diri sendiri
Tanggungjawab terhadap diri sendiri
menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya
sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan
demikian bisa memecahkan masalah-masalah
kemanusiaan
mengenai dirinya sendiri.
- TanggungJawab Kepada Bangsa Dan Negara
Dalam berpikir, berbuat, bertindak,
bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat
oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri.Bila perbuatan
manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
- TanggungJawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi
ini bukanlah tanpa tanggungjawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia
mempunyai tanggungjawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia
tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai
kitab suci melalui berbagai macam agama.
- TanggungJawab Terhadap Keluarga
Tiap anggota keluarga wajib
bertanggungjawab kepada keluarganya. Tanggungjawab ini menyangkut nama baik
keluarga. Tetapi tanggungjawab ini juga merupakan kesejahteraan, keselamatan,
pendidikan, dan kehidupan
- TanggungJawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa
hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk
sosial. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat
yang tentunya mempunyai tanggungjawab seperti anggota masyarakat yang lain agar
dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
C. Pengabdian dan pengorbanan
- Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik
yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan,
cinta kasih , kasih sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan
dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab.
Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu
berarti mengabdi kepada keluarga.
- Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban
atau qurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian
untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian
itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
BAB X
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
A. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah,
yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak
sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang
tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah
lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Menurut Sigmund Freud (ahli
psikoanalisa), kecemasan ada 3 macam :
- Kecemasan obyekif
Kecemasan tentang kenyataan adalah
suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam
dunia luar.
- Kecemasan neoritis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena
pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan ini dibagi 3 macam, yakni
- Kecemasan yang timbul karena penyesuaian lingkungan
- Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia)
- Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.
- Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena
pribadi seseorang (iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah dan cinta).
B. Sebab sebab orang gelisah
Sebab-sebab orang gelisah adalah
karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat
dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam
C. Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini
pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang.
Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat
kita atasi.
D Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing,
dan kata itu adalah dasar dari kata asing.kata asing berarti sendiri, tidak
dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan,
terpindahkan dari yang lain, atau terpencil.Keterasingan dalam hal ini sifatnya
dapat dipaksakan oleh anggota masyarakat ataupun institusi, juga keterasingan
yang dipaksakan oleh manusia lain dalam masyarakat.
E. Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang
berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau
lengang, tidak berteman.
F. Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata
tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa
arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan
yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan
tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas.
G. Sebab-sebab terjadi
ketidakpastian
- Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa
jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya
tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh
penderita.
- Phobia
Ialah rasa ketakutan yang tak
terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa
diketahui sebab-sebabnya.
- Kompulasi
Ialah neurosa jiwa yang disebabkan
oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan
syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
- Hysteria
Ialah adanya keraguan tentang apa
yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan
yang serupa berkali-kali.
- Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak
beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu.
- o Delusi persekusi : menganggap keadaan sekitarnya jelek.
- o Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar.
- o Delusi melancholis : merasa dirinya hina, bersalah, dan berdosa.
H. Usaha-usaha penyembuhan
ketidakpastian
Untuk dapat menyembuhkan keadaan ini
tergantung kepada mental Si Penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui,
kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang
paling baik penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
.
BAB XI
MANUSIA DAN HARAPAN
A. Pengertian harapan
Harapan berasal dari kata harap yang
berarti keinginan supaya sesuatu terjadi. Arti harapan adalah sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi
Persamaan antara harapan dan
cita-cita yaitu :
- Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
- Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
B. Sebab manusia mempunyai
harapan
Manusia setiap lahir ke dunia
langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup ditengah suatu keluarga atau
anggota mayarakat lainnya.
1. Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat atau keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah
terjelma dalam diri manusia sejak manusia diciptakan Tuhan.
Misalnya: menangis, bergembira,
berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.
- Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan karena binatang dan tumbuh-tumbuhan perlu makan dan minum.
- Manusia dan kodratnya dapat mengetahui mana yang baik dan buruk.
- Dengan kodrat manusia mempunyai harapan
2. Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan manusia terdiri dari :
- Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang kita butuhkan dalam keseharian kita.
Misalnya: makan, minum, pakaian,
rumah dan lain-lain.
- Kebutuhan Rohani:Adalah kebutuhan batin manusia yang hanya dapat dipenuhi. Misalnya agama, ketenangan jiwa.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan
kodratnya harapan manusia itu adalah:
- Kelangsungan hidup
- Keamanan Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
- Diakui lingkungan
- Perwujudan cita-cita
Kelangsungan Hidup
Manusia memiliki tiga kebutuhan
pokok yaitu:
- Sandang, kebutuhan manusia dalam bentuk pakaian.
- Pangan, kebutuhan sehari-hari seperti makan minum dan sebagainya.
- Papan tempat untuk berlindung setiap harinya, contohnya rumah.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan,
karena rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan. Rasa aman dapat
diwujudkan oleh AGAMA karena itu merupakan benteng manusia dalam menjalani
hidup.
Hak Dan Kewajiban Mencintai Dan
Dicintai
Bila sudah pada saatnya manusia
pasti ingin mengerti maksud dicintai dan mencintai, biasanya ini terjadi pada
usia remaja.
Status
Status adalah harga diri yang
dimiliki oleh setiap orang yang telah melekat pada dirinya.
Perwujudan Cita-Cita
Setiap manusia sesuai dengan
keahliannya mewujudkan cita-citanya yang juga dapat mengembangkan bakat atau
kepandaian.
C. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata
percaya, yang artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.Kebenaran yang
dapat diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan langsung ataupun tak langsung
kepada manusia.
- Kebenaran merupakan ajaran yang diajarkan di setiap agama di dunia.
- Kebenaran merupakan kunci kebahagian dari semua orang.
- Kebenaran menurut Dr.Yuyun Sumantri dalam bukunya Filsafat Ilmu :
1. Teori konsistensi
Yaitu suatu pernyataan yang dianggap
benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten
2. Teori korespondensi
Yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar dan juga berhubungan dengan obyek yang dituju
Yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar dan juga berhubungan dengan obyek yang dituju
3. Teori Pragmatis
Yaitu kebenaran yang diukur dengan
kriteria apakah peryataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan
praktis.
D Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya.
Kepercayaan dapat di bedakan
menjadi:
- Kepercayaan kepada diri sendiri
- Kepercayaan kepada orang lain
- Kepercayaan kepada pemerintah
- Kepercayaan kepada Tuhan
Usaha manusia untuk mendekatkan diri
kepada Tuhan, yaitu:
- Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
- Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
- Meningkatkan kecintaan kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya
- Mengurangi nafsu untuk mengumpulkan harta yang berlebihan
- Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki fitnah, dan sebagainya.
Belum ada tanggapan untuk "pengantar ilmu sosil dan budaya dasar"
Post a Comment