EROSI


EROSI
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-eros
Erosi tanah adalah tanah yang lapuk dan mudah mengalami penghancuran.
Kerusakan yang dialami pada tanah tempat erosi disebabkan oleh kemunduran sifat – sifat kimia dan fisik tanah, yakni:
  • kehilangan unsur hara  dan bahan organik,
  • menurunnya kapasitas infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air,
  • meningkatnya kepadatan dan ketahanan penetrasi tanah,
  • serta berkurangnya kemantapan struktur tanah yang pada akhirnya menyebabkan memburuknya pertumbuhan tanaman dan menurunnya produktivitas
Hal ini dikarenakan lapisan atas tanah setebal 15 sampai 30 cm mempunyai sifat– sifat kimia dan fisik lebih baik dibandingkan lapisan lebih bawah.
Banyaknya unsur hara yang hilang bergantung pada besarnya kandungan unsur hara yang terbawa oleh sedimen dan besarnya erosi yang terjadi.
Di tempat lain, erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Tanah yang terangkut tersebut diendapkan di tempat lain yaitu, di dalam sungai, waduk, danau, saluran irigasi dan di atas tanah pertanian.
Kalian ingin tahu apa yang menyebabkan terjadinya erosi tanah itu?
Sebab–sebab erosi tanah karena beberapa hal berikut :
  1. Tanah gundul atau tidak ada tanamannya;
  2. Tanah miring tidak dibuat teras–teras dan guludan sebagai penyangga air dan tanah yang lurus;
  3. Tanah tidak dibuat tanggul pasangan sebagai penahan erosi;
  4. Pada tanah di kawasan hutan rusak karena pohon–pohon ditebang secara liar sehingga hutan menjadi gundul;
  5. Pada permukaan tanah yang berlumpur digunakan untuk pengembalaan liar sehingga tanah atas semakin rusak
Kalau ada penyebab erosi tanah, apakah ada cara untuk penanggulangan erosi tanah ?
Sebagai usaha untuk mengurangi erosi tanah dapat dilakukan upaya–upaya konservasi.  Tujuan konservasi tanah adalah untuk menjaga agar tanah tidak tererosi. Usaha–usaha konservasi tanah ditujukan untuk menjegah kerusakan, memperbaiki dan meningkatkan produktifitas tanah agar dapat dipergunakan secara lestari.
Tanah yang subur sangat diperlukan untuk pertanian. Pertanian dapat memproduksi hasil bumi yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Konservasi tanah dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu :
  1. Metode Vegetatif
  2. Metode Mekanik, dan
  3. Metode Kimia

  1. Metode Vegetatif
Adalah penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisa–sisanya untuk mengurangi jumlah dan daya rusak hujan yang jatuh, mengurangi jumlah dan
http://e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_77/Image/hal_14.jpg
Gambar : countour strip cropping
    1. Reboisasi  adalah menanami kembali hutan yang gundul
    2. Countour strip cropping  adalah bercocok tanam dengan beberapa jenis tanaman semusim dalam strip – strip yang berselang – seling menurut garis kontur
    3. Croups rotation adalah usaha penanaman jenis tanaman secara bergantian dalam suatu lahan

  1. Metode Mekanik
Adalah semua perlakuan fisik mekanik yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, serta meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
http://e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_77/Image/hal_15.jpg
Gambar : Terassering
Berikut bentuk–bentuk metode mekanik.
    1. Countour plowing  adalah membajak searah garis kontur, sehingga terjadilah alur–alur horisontal.
    2. Guliudan  adalah tumpukan tanah yang dibuat memanjang searah garis kontur atau memotong  lereng untuk menahan erosi
    3. Terassering  adalah menanam tanaman dengan sistem berteras–teras di daerah lereng.
    4. Perbaikan drainase dan irigasi.






  1. Metode Kimia
http://e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_77/Image/hal_16.jpg
Adalah dengan menggunakan preparat kimia sintetis atau alami. Preparat ini disebut Soil Conditioner atau pemantap struktur tanah. Sesuai dengan namanya Soil Conditioner ini digunakan untuk membentuk struktur tanah yang stabil. Senyawa yang terbentuk akan menyebabkan tanah menjadi stabil 
 
Menjaga Kesuburan Tanah dan Usaha Mengurangi Erosi Tanah 
             Kesuburan tanah dapat dijaga dengan usaha-usaha sebagai berikut.
· Pemupukan, diusahakan dengan pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk buatan, dan pupuk kompos.
· Sistem irigasi yang baik, misalnya membuat bendungan-bendungan.
· Pada lereng-lereng gunung dibuat hutan-hutan cadangan.
· Menanami lereng-lereng yang telah gundul.
· Menyelanggarakan pertanian di daerah miring secara benar.

             Kemiringan lereng adalah kemiringan suatu lahan terhadap hiding horizontal. Semakin besar sudut kemiringan lahan tertentu akan semakin besar kemungkinan erosi dan longsor.

             kestabilan lahan pertanian daerah miring dan untuk mengurangi tingkat erosi tanah, maka diperlukan beberapa langkah berikut.
1. Terasering, Yaitu menanam tanaman dengan system berteras-teras untuk mencegah erosi tanah.
2. Contour Farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur, sehingga perakaran dapat menahan tanah.
3. Pembuatan tanggul pasangan(guludan) untuk menahan hasilm erosi.
4. Contour Plowing, yaitu membajak searah garis contur sehingga terjadi alur-alur horizontal.
5. Contour Strip Cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang tanah itu dengan bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga bentuknya berbelok-belok. Masing–masing ditanami tanaman yang berbeda-beda jenisnya secara berselang-seling (tumpang sari).
6. Crop Rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat diisap terus oleh salah satu jenis tanaman
7. Reboisasi, menanami kembali hutan- hutan yang gundul.

             Tingkat erosi suatu lahan akan sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanah untuk pertanian. Semakin tinggi / besar tingkat erosi tanah permukaannya berarti semakin tidak subur dan tidak cocok untuk tanaman petanian pangan.
            
             Pengaturan air (drainage) suatu lahan juga berpengaruh terhadap kondisi kesuburan tanah. Jika pengaturan air jelek, maka tanah akan tergenang bagian permukaannya.
            
             Tidak semua lahan di permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara langsung oleh manusia karena terdapat kendala-kendala tertentu, seperti adanya lahan yang tertutup es yang tebal yaitu lahan di kutub dan di pegunungan tinggi, tanah-tanah yang gersang dengan suhu terlalu tinggi seperti lahan-lahan di gurun, lahan-lahan yang tidak subur, serta lahan-lahan yang terdiri atas batu cadas, yang semuanya sangat sulit diolah. Hanya lahan-lahan yang secara kualitatif sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan manusia disebut lahan potensial.

             Lahan potensial yang ada di permukaan bumi dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk nonpertanian antara lain dalam bentuk:
1. Pemanfaatan untuk lokasi industri.
2. Pemanfaatan untuk lokasi perdagangan.
3. Pemanfaatan untuk wilayah pemukiman.
4. Pemanfaatan untuk fasilitas-fasilitas sosial seperti hiburan, prasarana, transportasi dan fasilitas- fasilitas sosial lainnya.

BENTUK BENTUK EROSI
1.      Erosi pelarutan
2.      Bentuk erosi percikan (splas erosion )
3.      Bentuk erosi lembar (sheet erosion )
4.      Bentuk erosi alur (rill erosion)
5.      Bentuk erosi gully (gully erosion )
6.      Bentuk erosi parit (channel erosion )
Dampak terjadinya erosi
1) Dampak di tempat terjadinya erosi
a) Langsung
- Berkurangnya kesuburan tanah karena hilangnya tanah lapisan atas (top soil).
- Produktivitas tanah menurun seiring terjadinya penurunan kesuburan tanah.
- Kehilangan unsur hara dan kerusakan struktur tanah.
- Peningkatan penggunaan energi untuk produksi.
- Kerusakan bangunan konservasi dan bangunan lainnya
- Pemiskinan petani penggarap atau pemilik tanah.
b) Tidak Langsung
- Berkurangnya alternatif penggunaan lahan
- Timbulnya dorongan/tekanan untuk membuka lahan baru
- Timbulnya keperluan akan perbaikan lahan dan bangunan yang rusak.
- Perlunya biaya yang tinggi dan waktu yang lama untuk perbaikan lahan yang rusak.
2) Dampak di tempat terjadinya pengendapan
a) Langsung
- Pendangkalan waduk, sungai, dan saluran air lainnya.
- Tertimbunnya lahan pertanian, jalan, dan bangunan lainnya.
- Hilangnya mata air dan menurunnya kualitas air.
- Kerusakan ekosistem perairan (tempat bertelur ikan, terumbu karang dan sebagainya)
- Kehilangan nyawa dan harta karena banjir.
- Meningkatnya frekuensi dan masa kekeringan.
b) Tidak Langsung
- Berkurangnya umur guna waduk
- Meningkatnya frekuensi bahaya erosi
- Terjadinya banjir akibat kapasitas tampung sungai berkurang akibat sedimentasi.


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "EROSI"