Aren Tipe Dalam dari Tomohon
Aren Tipe Dalam kini yang pertama kalinya dirilis
Kementerian Pertanian dapat dijadikan sebagai sumber benih unggul. Produksi
niranya mencapai 30 liter lebih dengan kadar gula 13,6 persen.
Aren Tipe Dalam pertama kini telah dirilis Kementerian Pertanian. Aren tipe
dalam asal Tomohon, Sulawesi Utara ini mampu menghasilkan nira tinggi berkisar
25 – 36 liter/pohon/hari. Varietas baru ini dapat menjadi benih bermutu guna
menjawab kebutuhan pasar.
Balai Penelitian Tanaman Palma berhasil melakukan eksplorasi dengan
menemukan tanaman aren tipe dalam berproduksi nira tinggi di salah satu daerah
sentra tanaman aren di Tomohon, Sulawesi Utara. Di daerah yang memiliki tanaman
aren seluas 756 hektar ini memang diduga sebagai tempat yang memiliki keragaman
genetik aren yang cukup besar.
Eksplorasi aren tipe dalam ini dilakukan sejak 2008 dengan hasil produksi
nira rata-rata di atas 25 liter per hari. Dari eksplorasi itu akhirnya Balai
Penelitian Palma bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tomohon pun melanjutkannya
dengan observasi pada 2012. Hasilnya ternyata aren tipe dalam di daerah 23
kilometer dari Manado itu mampu menghasilkan nira yang cukup tinggi.
Dari 30 tanaman yang diamati, tim peneliti menganalisa kekompakan tanaman,
produksi nira, dan juga kualitas gulanya. Untuk nira dianalisa produksi nira
mayang per hari selama tiga tahun antara 2012 – 2014. Setiap tahun dipilih 10
pohon aren dan setiap pohon kemudian dipilih satu mayang jantan yang baru mulai
disadap hingga selesai.
Hasil pengamatan tim peneliti sejak 2012 hingga 2014 menunjukkan bahwa
produksi nira aren tipe dalam Tomohon memang tergolong tinggi. Karena produksi
nira per hari pada 2012 berkisar 25 – 38 liter dengan waktu penyadapan per
tanda 6,3 bulan. Sedangkan pada 2013 produksi nira mencapai 24 – 36 liter
dengan waktu penyadapan 6,5 bulan, dan 24 – 30 liter pada 2014 dengan waktu
penyadapan 5,2 bulan.
Dengan demikian hasil nira secara optimal per mayang untuk populasi aren
tipe dalam Tomohon berkisar 4.860 liter hingga 6.237 liter. Dibandingkan dengan
aren di Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Timur, produksi nira per mayang
rata-rata hanya mencapai 912 liter.
Satu pohon aren tipe dalam memiliki mayang jantan sampai 12 buah. Namun
umumnya yang disadap hanya sampai tanda ke-6 dengan setiap mayang rata-rata
disadap selama dua bulan. Hasil pengamatan produksi nira per mayang dan lama
penyadapan per mayang menunjukkan bahwa produksi nira dan lama penyadapan mulai
menurun setelah tandan ke-3.
Hasil observasi di desa Tara-Tara menunjukkan rata-rata produksi nira
mencapai 27,64 liter per hari dengan produksi nira berkisar 870 – 4.463 liter
per mayang dengan lama penyadapan berkisar 34 – 212 hari. Hal ini menyebabkan
produksi nira dan lama penyadapan di desa Tara-Tara ini memiliki keragaman
tinggi. Hal yang sama juga di dua desa yang dijadikan penelitian.
Dari hasil seleksi tim peneliti memperoleh 33 pohon dengan kisaran produksi
nira sebanyak 30 – 35 liter per mayang per hari. Sedangkan lama penyadapan
lebih dari tiga bulan per mayang. Rata-rata produksi nira aren tipe Dalam
Tomohon sendiri hanya berkisar 24 – 27 liter per mayang per hari dengan lama
penyadapan lebih dari 2,5 bulan dengan kadar gula 13,61 persen.
Rata-rata setiap pohon aren tipe dalam Tomohon memiliki delapan mayang
betina dan setiap mayang rata-rata memiliki 3.000 buah yang setiap buahnya
terdapat tiga biji aren. Dengan demikian dalam satu mayang terdapat 9.000 biji
aren yang berpotensi untuk dijadikan benih sekitar 80 persen. Sehingga dalam
satu pohon aren tipe dalam dapat diperoleh benih sebanyak 54.700 butir yang
dapat digunakan untuk pengembangan aren seluas 136 hektar.
Hasil observasi
Balit Palma menunjukkan aren tipe dalam Tomohon ini tidak ditemukan adanya
serangan hama dan penyakit. Sedangkan tanaman aren di Banten, Kutai Timur, dan
daerah sentra aren lainnya ditemukan emapt jenis hama penyakit yang menyerang
yakni oryctes rhinoceros, rhyncohoporus sp, lariscus sp (tupai), kera, dan
ulat. (YR)
Aren Tipe Dalam dari Tomohon
Aren Tipe Dalam kini yang pertama kalinya dirilis
Kementerian Pertanian dapat dijadikan sebagai sumber benih unggul. Produksi
niranya mencapai 30 liter lebih dengan kadar gula 13,6 persen.
Aren Tipe Dalam pertama kini telah dirilis Kementerian Pertanian. Aren tipe
dalam asal Tomohon, Sulawesi Utara ini mampu menghasilkan nira tinggi berkisar
25 – 36 liter/pohon/hari. Varietas baru ini dapat menjadi benih bermutu guna
menjawab kebutuhan pasar.
Balai Penelitian Tanaman Palma berhasil melakukan eksplorasi dengan
menemukan tanaman aren tipe dalam berproduksi nira tinggi di salah satu daerah
sentra tanaman aren di Tomohon, Sulawesi Utara. Di daerah yang memiliki tanaman
aren seluas 756 hektar ini memang diduga sebagai tempat yang memiliki keragaman
genetik aren yang cukup besar.
Eksplorasi aren tipe dalam ini dilakukan sejak 2008 dengan hasil produksi
nira rata-rata di atas 25 liter per hari. Dari eksplorasi itu akhirnya Balai
Penelitian Palma bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tomohon pun melanjutkannya
dengan observasi pada 2012. Hasilnya ternyata aren tipe dalam di daerah 23
kilometer dari Manado itu mampu menghasilkan nira yang cukup tinggi.
Dari 30 tanaman yang diamati, tim peneliti menganalisa kekompakan tanaman,
produksi nira, dan juga kualitas gulanya. Untuk nira dianalisa produksi nira
mayang per hari selama tiga tahun antara 2012 – 2014. Setiap tahun dipilih 10
pohon aren dan setiap pohon kemudian dipilih satu mayang jantan yang baru mulai
disadap hingga selesai.
Hasil pengamatan tim peneliti sejak 2012 hingga 2014 menunjukkan bahwa
produksi nira aren tipe dalam Tomohon memang tergolong tinggi. Karena produksi
nira per hari pada 2012 berkisar 25 – 38 liter dengan waktu penyadapan per
tanda 6,3 bulan. Sedangkan pada 2013 produksi nira mencapai 24 – 36 liter
dengan waktu penyadapan 6,5 bulan, dan 24 – 30 liter pada 2014 dengan waktu
penyadapan 5,2 bulan.
Dengan demikian hasil nira secara optimal per mayang untuk populasi aren
tipe dalam Tomohon berkisar 4.860 liter hingga 6.237 liter. Dibandingkan dengan
aren di Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Timur, produksi nira per mayang
rata-rata hanya mencapai 912 liter.
Satu pohon aren tipe dalam memiliki mayang jantan sampai 12 buah. Namun
umumnya yang disadap hanya sampai tanda ke-6 dengan setiap mayang rata-rata
disadap selama dua bulan. Hasil pengamatan produksi nira per mayang dan lama
penyadapan per mayang menunjukkan bahwa produksi nira dan lama penyadapan mulai
menurun setelah tandan ke-3.
Hasil observasi di desa Tara-Tara menunjukkan rata-rata produksi nira
mencapai 27,64 liter per hari dengan produksi nira berkisar 870 – 4.463 liter
per mayang dengan lama penyadapan berkisar 34 – 212 hari. Hal ini menyebabkan
produksi nira dan lama penyadapan di desa Tara-Tara ini memiliki keragaman
tinggi. Hal yang sama juga di dua desa yang dijadikan penelitian.
Dari hasil seleksi tim peneliti memperoleh 33 pohon dengan kisaran produksi
nira sebanyak 30 – 35 liter per mayang per hari. Sedangkan lama penyadapan
lebih dari tiga bulan per mayang. Rata-rata produksi nira aren tipe Dalam
Tomohon sendiri hanya berkisar 24 – 27 liter per mayang per hari dengan lama
penyadapan lebih dari 2,5 bulan dengan kadar gula 13,61 persen.
Rata-rata setiap pohon aren tipe dalam Tomohon memiliki delapan mayang
betina dan setiap mayang rata-rata memiliki 3.000 buah yang setiap buahnya
terdapat tiga biji aren. Dengan demikian dalam satu mayang terdapat 9.000 biji
aren yang berpotensi untuk dijadikan benih sekitar 80 persen. Sehingga dalam
satu pohon aren tipe dalam dapat diperoleh benih sebanyak 54.700 butir yang
dapat digunakan untuk pengembangan aren seluas 136 hektar.
Hasil observasi
Balit Palma menunjukkan aren tipe dalam Tomohon ini tidak ditemukan adanya
serangan hama dan penyakit. Sedangkan tanaman aren di Banten, Kutai Timur, dan
daerah sentra aren lainnya ditemukan emapt jenis hama penyakit yang menyerang
yakni oryctes rhinoceros, rhyncohoporus sp, lariscus sp (tupai), kera, dan
ulat. (YR)
1. aren tipe dalam dari Tomohon
Belum ada tanggapan untuk "Aren Tipe Dalam dari Tomohon"
Post a Comment