Pages

Friday, May 25, 2012

Erosi Tanah dan Dampaknya

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.


Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki tanah Indonesia banyak yang digunakan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dan tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut.


Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di Tanah Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan.

Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil produksi pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan menggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang begitu saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.

Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian dan lingkungan sekitarnya perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena penebangan hutan secara liar (
illegal logging) mengakibatkan tanah menjadi gundul. Dan jika terjadi hujan yang sangat deras, pasti tanah tersebut dapat dengan mudah terkikis oleh tetesan air hujann sehingga tanah yang semula sudah gundul menjadi rusak dan kualitasnya pun menurun.

Berdasarkan fakta tersebut, sangat diperlukan pengkajian khusus yang membahas mengenai erosi tanah beserta dampaknya terhadap kehidupan.


1.2  Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini, kami merumuskan beberapa masalah yang akan dikaji sebagai berikut :
(1)      Bagaimana susunan lapisan-lapisan tanah?
(2)      Apa peranan tanah bagi kehidupan manusia?
(3)      Apa penyebab terjadinya erosi tanah?
(4)      Apa saja jenis-jenis erosi tanah?
(5)      Apa saja akibat yang ditimbulkan dari erosi tanah?
(6)      Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemampuan tanah berbeda-beda?
  
1.3  Tujuan

Tujuan penyusunan makalah yang berjudul “Erosi Tanah dan Dampaknya Terhadap Kehidupan” adalah sebagai berikut :
(1)      Untuk mengetahui susunan lapisan-lapisan tanah.
(2)      Untuk mengetahui peranan tanah bagi kehidupan manusia.
(3)      Untuk mengetahui penyebab terjadinya erosi tanah.
(4)      Untuk mengetahui jenis-jenis erosi tanah.
(5)      Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari erosi tanah.
(6)      Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kemampuan tanah berbeda-beda.
   

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Susunan Lapisan-Lapisan Tanah

Tanah merupakan tubuh alam tiga dimensi. Hal ini disebabkan persebarannya kea rah vertikal dan horizontal. Persebaran ke arah vertikal dimulai dari permukaan sampai pada batuan induk (bed roc). Sedangkan persebaran ke arah horizontalnya kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi. Susunan lapisan-lapisan tanah seca-ra vertikal dari atas ke bawah adalah sebagai berikut:
·        Lapisan tanah atas (top soil)
·        Lapisan tanah bawah (sub soil)
·        Batuan induk terlapuk (regolith)
·        Batuan induk (bed rock)

Lapisan tanah atas (top soil) merupakan bagian yang terpenting bagi kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan. Komponen-komponen tanah tersebut terdiri atas mineral, bahan organik, air dan udara. Keadaan yang serasi bisa menjadi habitat tumbuh-tumbuhan yang baik apabila perbandingan komponen-komponennya adalah sebagai berikut:
·        Mineral                   : 45 %
·        Bahan organik        :   5 %
·        Air                         : 20-30 %
·        Udara tanah            : 20-30 %
  
2.2 Peranan Tanah Bagi Kehidupan Manusia

Tanah adalah akumulasi tubuh-tubuh alam yang bebas dan menduduki sebagian besar lapisan atas permukaan bumi. Tanah mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat-sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad-jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan tertentu selama jangka waktu tertentu pula.

Peranan  tanah bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut:
·        Sebagai lahan usaha.
·        Digunakan untuk tempat tinggal dan tempat melakukan kegiatan.
·       Sebagai tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi kepentingan hidup manusia.
·        Mengandung barang tambang atau bahan galian yang berguna bagi manusia.
·   Sebagai tempat berkembangnya hewan dan tumbuhan yang sangat bagi kelangsungan hidup manusia.

2.3 Penyebab Terjadinya Erosi Tanah

Dengan adanya erosi tanah, maka lapisan tanah atas (top soil) yang subur akan rusak dan menjadikan lingkungan alam lainnya akan ikut rusak. Adapun sebab-sebab terjadinya erosi tanah antara lain :
·     Tanah menjadi gundul atau tidak adanya tanaman.
·    Tanah yang miring tidak dibuat terasering (sengkedan) sebagai penyangga air dan tanah yang larut (terkikis).
·    Tanah tidak dibuat tanggul pasangan (guludan) sebagai penahan erosi.
·    Tanah di kawasan hutan rusak karena pohon-pohon ditebang secara liar (illegal logging) sehingga hutan menjadi gundul.
·   Permukaan tanah yang berlumpur digunakan untuk penggembalaan liar sehingga lapisan tanah atas menjadi rusak.
  
2.4 Jenis-Jenis Erosi Tanah

      Jenis-jenis erosi tanah dapat dikatergorikan sebagai berikut :
·        Splash erosion, yaitu erosi tanah yang disebabkan oleh tetesan air hujan.
·        Sheet erosion, yaitu erosi tanah yang terjadi pada permukaan tanah.
·        Gully erosion, yaitu erosi tanah yang terjadi pada tebing-tebing dan biasanya disebut dengan longsor.
·        Rill erosion,
  
2.5 Akibat Erosi Tanah

Erosi tanah membawa dampak terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup. Rusaknya tanah akibat erosi menimbulkan dampak antara lain :
·     Hilangnya lapisan tanah atas (top soil) sebagai media pertumbuhan dan resapan air.
·     Tidak tersedianya air tanah untuk pertumbuhan.
·     Tanah menjadi tidak subur.
·     Produktivitas tanah pertanian menurun karena hilangnya lapisan atas permukaan tanah.
·     Penimbunan tanah hasil erosi pada badan sungai sehingga menjadi dangkal.
·     Berkurangnya air tanah.
·     Hilangnya unsur hara yang sangat diperlukan tanaman.
·     Kualitas tanaman menurun.
·     Kemampuan tanah menahan air dan laju infiltarsi (peresapan) menurun.
·     Stuktur tanah menjadi rusak.
·     Pendapatan petani menurun.
·  Longsor pada tebing (gully erosion) menyebabkan lahan menjadi terbagi-bagi dan mengurangi luas lahan yang dapat ditanami.
·   Terjadi pemindahan tanah beserta senyawa-senyawa kimia yang ada di dalamnya seperti unsur-unsur hara, bahan-bahan organik serta sisa-sisa pestisida.
  
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Kemampuan Tanah

Di permukaan bumi, lahan atau tanah mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan kemampuan tanah antara lain:
·        Tekstur tanah
·        Pemeabilitas tanah
·        Ketebalan atau solum tanah
·        Kemiringan lereng
·        Tingkat erosi
·        Penyaluran air (drainase)
·        Kapasitas tanah
  
2.6.1 Tekstur Tanah

Tekstur tanah didefinisikan sebagai perbandingan relatif berbagai golongan besar partikel tanah dalam satu massa tanah. Tekstur tanah ditentukan oleh ukuran butir-butir yang dominan di dalam dalam tubuh alam yang disebut partikel zarah  tanah. Berdasarkan ukurannya (diameter butirnya), partikel zarah tanah dikelompokkan menjadi tiga fraksi, yaitu fraksi pasir, debu dan lempung. Butir-butir tanah atau batuan yang berdiameter di atas 2 mm di sebut gravel dan tidak termasuk fraksi tanah.

Jika unsur-unsur tanah hanya terdiri atas butiran-butiran pasir, maka tekstur tanahnya kasar. Sebaliknya, jika unsur-unsur tanah hanya terdiri atas lempung, maka tekstur tanah akan sangat halus. Tekstur tanah yang ideal untuk pertanian adalah geluh, yaitu tanah yang lekat. Daalm pembuatan kerajinan keramik, bata dan genteng, fraksi lempung sangat diperlukan.

Secara sederhana, tekstur tanah dapat dideskripsikan sebagai berikut :
·        Tekstur kasar, meliputi pasir, pasir berlempung dan lempung berpasir.
·        Tekstur sedang, meliputi lempung berdebu, lempung debu, lempung liat berdebu dan lempung liat.
·        Takstur halus, meliputi liat berpasir, liat berdebu dan liat.

Walaupun ikatan senyawa organik yang terdapat dalam tanah cukup banyak macamnya, namun sedikit yang dapat menyebabkan terjadinya kombinasi-kombinasi warna tersebut, antara lain oksidasi besi dan bahan-bahan organis. Adapun asal dari warna-warna itu adalah sebagai berikut :
·        Kuning, berasal dari mineral limonit (2FeO3HO).
·        Cokelat, berasal dari bahan-bahan organis asam yang lapuk sebagian.
·      Putih, berasal dari mineral-mineral silika-kuarsa (SiO), kapur (CaCO), kaolin, bauksit, aluminium dan silikat, gipsum (CaCO2HO), nitrat, garam-garam yang sudah larut serta koloida-koloida organis tertentu.
·      Hitam, berasal dari bahan-bahan organis yang telah terurai hebat, dan biasanya ada hubungannya dengan unsur-unsur karbon (C), magnesium (Mg), serta belerang (S).
·        Merah, berasal dari mineral hematit (FeO) atau turgit (2FeOHO).
·        Hijau, berasal dari oksida ferrous.
·        Biru, berasal dari mineral lilianit.

     2.6.2 Permeabilitas Tanah

Permeabilitas tanah adalah kemampuan tanah untuk menyerap air melalui pori-pori tanah baik ke arah horizontal maupun ke arah vertikal. Besar kecilnya permeabilitas sangat dipengaruhi olh tekstur tanah. Makin kasar tekstur tanah, maka makin besar permeabilitasnya.
  
2.6.3 Ketebalan atau Solum Tanah

Kedalaman atau solum tanah menunjukkan ketebalan tanah yang diukur dari permukaan sampai ke batuan induk. Di daerah yang mempunyai solum tanah tebal, penyaluran airnya  (drainase) baik, tekstur tanahnya halus dan kemiringan lerengnya dapat diusahakan secara intensif tanpa bahaya erosi atau penurunan produktivitas. Daerah seperti ini mempunyai kemampuan besar jika diusahakan dan tidak banyak hambatan. Kemampuan daerah bersolum tanah dangkal, maka drainasenya buruk, tekstur tanahnya sangat halus atau sangat kasar dan berlereng curam.
  
2.6.4 Kapasitas Tanah

Kapasitas tanah adalah kemampuan tanah untuk menyimpan air. Tanah yang teksturnya halus, kapasitasnya tinggi dan permeabilitasnya pasti rendah. Sebaliknya, tanah yang teksturnya kasar, kapasitasnya rendah dan pasti permeabilitasnya tinggi.
   

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari ulasan yang telah kami sajikan, kami dapat menari kesimpulan sebagai berikut :
1.      Susunan lapisan tanah secara vertikal dimulai dari atas, yaitu lapisan tanah atas (top soil), lapisan tanah bawah (sub soil), batuan induk terlapuk (re-golith) dan batuan induk (bed rock).
2.      Peranan tanah bagi kehidupan manusia antara lain sebagai lahan usaha, tempat tinggal, tempat melakukan berbagai kegiatan, tempat tumbuhnya vegetasi, mengandung barang tambang dan tempat berkembangnya makhluk hidup.
3.      Penyebab terjadinya erosi antara lain adanya tanah gundul, penebagan hutan secara liar (illegal logging), tidak adanya terasering (sengkedan) pada tanah miring, tidak dibuatnya tanggul pasangan (guludan) dan adanya penggembalaan liar pada kawasan berlumpur.
4.      Jenis-jenis erosi tanah yaitu splash erosion, sheet erosion, gully erosion dan rill erosion.
5.      Akibat dari erosi tanah antara lain tanah menjadi tidak subur, hilangnya lapisan tanah atas dan unsur hara, penimbunan hasil erosi pada sungai, terpindahnya tanah beserta senyawa-senyawa kimia yang ada di dalamnya, rusaknya struktur tanah, penurunan pada produktivitas pertanian, pada jumlah air tanah, pada laju infiltrasi, pada kualitas tanaman, pada pendapatan petani dan pada kemampuan tanah menahan air, serta berkurangnya lahan yang dapat ditanami.
6.      Faktor-faktor penyebab perbedaan kemampuan tanah adalah sebagai berikut: tekstur tanah, permeabilitas tanah, kedalaman atau solum tanah, kemiringan lereng, tingkat erosi, penyaluran air (drainase) dan kapasitas tanah.

 3.2 Saran

1.   Disarankan para pembaca mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi makalah ini agar mendapat pengetahuan yang lebih dari ini.
2.   Diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini dapat mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari-hari.

EROSI


EROSI
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-eros
Erosi tanah adalah tanah yang lapuk dan mudah mengalami penghancuran.
Kerusakan yang dialami pada tanah tempat erosi disebabkan oleh kemunduran sifat – sifat kimia dan fisik tanah, yakni:
  • kehilangan unsur hara  dan bahan organik,
  • menurunnya kapasitas infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air,
  • meningkatnya kepadatan dan ketahanan penetrasi tanah,
  • serta berkurangnya kemantapan struktur tanah yang pada akhirnya menyebabkan memburuknya pertumbuhan tanaman dan menurunnya produktivitas
Hal ini dikarenakan lapisan atas tanah setebal 15 sampai 30 cm mempunyai sifat– sifat kimia dan fisik lebih baik dibandingkan lapisan lebih bawah.
Banyaknya unsur hara yang hilang bergantung pada besarnya kandungan unsur hara yang terbawa oleh sedimen dan besarnya erosi yang terjadi.
Di tempat lain, erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Tanah yang terangkut tersebut diendapkan di tempat lain yaitu, di dalam sungai, waduk, danau, saluran irigasi dan di atas tanah pertanian.
Kalian ingin tahu apa yang menyebabkan terjadinya erosi tanah itu?
Sebab–sebab erosi tanah karena beberapa hal berikut :
  1. Tanah gundul atau tidak ada tanamannya;
  2. Tanah miring tidak dibuat teras–teras dan guludan sebagai penyangga air dan tanah yang lurus;
  3. Tanah tidak dibuat tanggul pasangan sebagai penahan erosi;
  4. Pada tanah di kawasan hutan rusak karena pohon–pohon ditebang secara liar sehingga hutan menjadi gundul;
  5. Pada permukaan tanah yang berlumpur digunakan untuk pengembalaan liar sehingga tanah atas semakin rusak
Kalau ada penyebab erosi tanah, apakah ada cara untuk penanggulangan erosi tanah ?
Sebagai usaha untuk mengurangi erosi tanah dapat dilakukan upaya–upaya konservasi.  Tujuan konservasi tanah adalah untuk menjaga agar tanah tidak tererosi. Usaha–usaha konservasi tanah ditujukan untuk menjegah kerusakan, memperbaiki dan meningkatkan produktifitas tanah agar dapat dipergunakan secara lestari.
Tanah yang subur sangat diperlukan untuk pertanian. Pertanian dapat memproduksi hasil bumi yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Konservasi tanah dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu :
  1. Metode Vegetatif
  2. Metode Mekanik, dan
  3. Metode Kimia

  1. Metode Vegetatif
Adalah penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisa–sisanya untuk mengurangi jumlah dan daya rusak hujan yang jatuh, mengurangi jumlah dan
http://e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_77/Image/hal_14.jpg
Gambar : countour strip cropping
    1. Reboisasi  adalah menanami kembali hutan yang gundul
    2. Countour strip cropping  adalah bercocok tanam dengan beberapa jenis tanaman semusim dalam strip – strip yang berselang – seling menurut garis kontur
    3. Croups rotation adalah usaha penanaman jenis tanaman secara bergantian dalam suatu lahan

  1. Metode Mekanik
Adalah semua perlakuan fisik mekanik yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, serta meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
http://e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_77/Image/hal_15.jpg
Gambar : Terassering
Berikut bentuk–bentuk metode mekanik.
    1. Countour plowing  adalah membajak searah garis kontur, sehingga terjadilah alur–alur horisontal.
    2. Guliudan  adalah tumpukan tanah yang dibuat memanjang searah garis kontur atau memotong  lereng untuk menahan erosi
    3. Terassering  adalah menanam tanaman dengan sistem berteras–teras di daerah lereng.
    4. Perbaikan drainase dan irigasi.






  1. Metode Kimia
http://e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_77/Image/hal_16.jpg
Adalah dengan menggunakan preparat kimia sintetis atau alami. Preparat ini disebut Soil Conditioner atau pemantap struktur tanah. Sesuai dengan namanya Soil Conditioner ini digunakan untuk membentuk struktur tanah yang stabil. Senyawa yang terbentuk akan menyebabkan tanah menjadi stabil 
 
Menjaga Kesuburan Tanah dan Usaha Mengurangi Erosi Tanah 
             Kesuburan tanah dapat dijaga dengan usaha-usaha sebagai berikut.
· Pemupukan, diusahakan dengan pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk buatan, dan pupuk kompos.
· Sistem irigasi yang baik, misalnya membuat bendungan-bendungan.
· Pada lereng-lereng gunung dibuat hutan-hutan cadangan.
· Menanami lereng-lereng yang telah gundul.
· Menyelanggarakan pertanian di daerah miring secara benar.

             Kemiringan lereng adalah kemiringan suatu lahan terhadap hiding horizontal. Semakin besar sudut kemiringan lahan tertentu akan semakin besar kemungkinan erosi dan longsor.

             kestabilan lahan pertanian daerah miring dan untuk mengurangi tingkat erosi tanah, maka diperlukan beberapa langkah berikut.
1. Terasering, Yaitu menanam tanaman dengan system berteras-teras untuk mencegah erosi tanah.
2. Contour Farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur, sehingga perakaran dapat menahan tanah.
3. Pembuatan tanggul pasangan(guludan) untuk menahan hasilm erosi.
4. Contour Plowing, yaitu membajak searah garis contur sehingga terjadi alur-alur horizontal.
5. Contour Strip Cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang tanah itu dengan bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga bentuknya berbelok-belok. Masing–masing ditanami tanaman yang berbeda-beda jenisnya secara berselang-seling (tumpang sari).
6. Crop Rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat diisap terus oleh salah satu jenis tanaman
7. Reboisasi, menanami kembali hutan- hutan yang gundul.

             Tingkat erosi suatu lahan akan sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanah untuk pertanian. Semakin tinggi / besar tingkat erosi tanah permukaannya berarti semakin tidak subur dan tidak cocok untuk tanaman petanian pangan.
            
             Pengaturan air (drainage) suatu lahan juga berpengaruh terhadap kondisi kesuburan tanah. Jika pengaturan air jelek, maka tanah akan tergenang bagian permukaannya.
            
             Tidak semua lahan di permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara langsung oleh manusia karena terdapat kendala-kendala tertentu, seperti adanya lahan yang tertutup es yang tebal yaitu lahan di kutub dan di pegunungan tinggi, tanah-tanah yang gersang dengan suhu terlalu tinggi seperti lahan-lahan di gurun, lahan-lahan yang tidak subur, serta lahan-lahan yang terdiri atas batu cadas, yang semuanya sangat sulit diolah. Hanya lahan-lahan yang secara kualitatif sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan manusia disebut lahan potensial.

             Lahan potensial yang ada di permukaan bumi dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk nonpertanian antara lain dalam bentuk:
1. Pemanfaatan untuk lokasi industri.
2. Pemanfaatan untuk lokasi perdagangan.
3. Pemanfaatan untuk wilayah pemukiman.
4. Pemanfaatan untuk fasilitas-fasilitas sosial seperti hiburan, prasarana, transportasi dan fasilitas- fasilitas sosial lainnya.

BENTUK BENTUK EROSI
1.      Erosi pelarutan
2.      Bentuk erosi percikan (splas erosion )
3.      Bentuk erosi lembar (sheet erosion )
4.      Bentuk erosi alur (rill erosion)
5.      Bentuk erosi gully (gully erosion )
6.      Bentuk erosi parit (channel erosion )
Dampak terjadinya erosi
1) Dampak di tempat terjadinya erosi
a) Langsung
- Berkurangnya kesuburan tanah karena hilangnya tanah lapisan atas (top soil).
- Produktivitas tanah menurun seiring terjadinya penurunan kesuburan tanah.
- Kehilangan unsur hara dan kerusakan struktur tanah.
- Peningkatan penggunaan energi untuk produksi.
- Kerusakan bangunan konservasi dan bangunan lainnya
- Pemiskinan petani penggarap atau pemilik tanah.
b) Tidak Langsung
- Berkurangnya alternatif penggunaan lahan
- Timbulnya dorongan/tekanan untuk membuka lahan baru
- Timbulnya keperluan akan perbaikan lahan dan bangunan yang rusak.
- Perlunya biaya yang tinggi dan waktu yang lama untuk perbaikan lahan yang rusak.
2) Dampak di tempat terjadinya pengendapan
a) Langsung
- Pendangkalan waduk, sungai, dan saluran air lainnya.
- Tertimbunnya lahan pertanian, jalan, dan bangunan lainnya.
- Hilangnya mata air dan menurunnya kualitas air.
- Kerusakan ekosistem perairan (tempat bertelur ikan, terumbu karang dan sebagainya)
- Kehilangan nyawa dan harta karena banjir.
- Meningkatnya frekuensi dan masa kekeringan.
b) Tidak Langsung
- Berkurangnya umur guna waduk
- Meningkatnya frekuensi bahaya erosi
- Terjadinya banjir akibat kapasitas tampung sungai berkurang akibat sedimentasi.